seperti nakoda yang hilang kendali atas kapalnya.
tersesat dan terombang-ambing dilautan.
akan tetapi ia harus tetap berlayar untuk bertahan.
walaupun tanpa arah.
tanpa kompas yang membimbing.
walaupun dengan terus berlayar itu dapat menghancurkan kapalnya.
diterpa badai, terkikis ombak, tergores karang.
membuat dinding kapal semakin menipis.
membuat kapal semakin rapuh.
ia terlalu sibuk merawat kapalnya sampai tidak punya waktu membenahi kompasnya.
terlalu sibuk membentangkan layar sendirian agar tetap bisa berjalan dan bertahan.
terlalu sibuk mencari arah pulang sehingga lupa kemana arah tujuan.
atau mungkin bukan lupa.
mungkin dari awal ia memang tidak tahu tujuannya.
mungkin dari awal ia memang hanya mengikuti kemana ombak membawanya.
atau mungkin dari awal ia mengikuti arah kompas yang sudah rusak sehingga salah arah
atau mungkin ia tahu kemana arah tujuannya sejak awal ia pergi berlayar.
hanya saja,
ia teralihkan ditengah jalan.
mungkin saja.
setidaknya itu lebih baik daripada melepas jangkar dan terdiam.
menunggu kapal karam dengan sendirinya.
setindaknya ia berusaha mencari jalan keluar.
walaupun ia harus berusaha keras dan mati-matian.
ia tidak boleh berhenti dan melepas jangkar.
tidak boleh.
setidaknya ia memiliki harapan untuk bertemu daratan.
walaupun hanya setitik.
untuk kembali memfokuskan dirinya, membenahi kompasnya, dan kembali menemukan tujuannya.
No comments:
Post a Comment