Wednesday, July 10, 2013

Lupa

terkadang kita lupa caranya mengerti
karena teralu sibuk ingin dimengerti.

lupa caranya melihat apa yang diberikan orang lain
karena terlalu sibuk melihat apa yang kita berikan untuk orang lain.

lupa cara menghargai apa yang dilakukan orang lain
karena terlalu sibuk ingin dihargai atas apa yang kita lakukan untuk orang lain.

lupa caranya memberi
karena terlalu sibuk menerima atau bahkan meminta.
terlalu sibuk menuntut.

lupa caranya mencintai
karena terlalu sibuk ingin dicintai

lupa caranya mendengar
karena terlalu sibuk ingin didengar

kadang kita menjadi terlalu egosentris.
terlalu arogan and egois.
terlalu idealis.
terlalu berpatok pada diri sendiri.

terlalu sering melihat dunia dari sudut pandang sendiri.
hanya dari satu sisi.
terlalu angkuh untuk melihatnya dari lain sisi.

merasa pintar sehingga tinggi hati.
lupa untuk mendengar
lupa kalau di atas langit masih ada langit

mengatasnamakan "kebaikan" untuk melakukan apa yang kita mau.
"kebaikan" siapa?
tak pernah kita sebutkan.
karna mungkin saja, dibalik kata "demi kebaikan"
hanyalah ada keegoisan diri sendiri.
demi kebaikan diri sendiri.
untuk memuaskan hati diri sendiri.
membuatnya merasa lebih nyaman dan aman.

yah, namanya juga manusia.
tidak sempurna.
tidak pernah puas.
karena manusia tidak akan berhenti
sampai keinginannya terpenuhi.



No comments:

Post a Comment