Tuesday, May 31, 2016

Senja, Hujan, Dan Cerita Yang Telah Usai

Jakarta, 20 Mei 2016
1.04 pagi

Untuk dia yang pergi
Aku memutuskan undur diri
Mengakhiri janji yang tak pernah terucap dengan pasti
Menyudahi harapan yang tak kunjung terpenuhi


Untuk dia yang pergi
Aku memutuskan angkat kaki
Dari ketidakpastian yang kau suguhi
Menghentikan permainan andai dan kalau dari jemari mimpi


Ada yang harus dilepaskan untuk merasa lega
Mereka bilang perpisahan hanya mengembalikan semua pada awal yang tidak pernah ada
Metafora yang tak pernah kupahami
Atau mungkin memang bukan untuk dipahami


Untuk dia yang pergi

Usahaku cukup sampai di sini
Barangkali kita hanyalah himpunan kebetulan yang tidak menjejak di bumi
Sekedar singgah untuk memuaskan napsu rasa ingin tahu dalam diri


sampai pada akhirnya,
seperti kata Rendra,

“ketika kebimbangan logika mengalahkan kebimbangan hati dan keburaman masa depan, semesta pun berbisik ‘cukup, mundur, dan pergilah’"



Tuesday, May 17, 2016

I'll Stand By No More

Waiting around for something to never happen only promotes the stagnation of life, progression, it halts the future and what it has in store.

What i so badly wanted you to see is that i am the girl who will cherish any time spent with you, simply because it is a chance to be near you. I am the girl who will make you homemade chicken noodle soup from scratch when you're not feeling well. I am the girl who will believe you when you say you want to "take things slow" to give us the chance at having something real, and enjoy what we have now. But I'm also the girl who will stand up for herself instead of being walked on.

Accepting your absence as a reality but not letting my feeling for you rot me from inside out. I don't like the feeling of endless questions. I need answer, answer you can't give, or maybe refused to give. I guess no answer is answer enough. I am not important enough to warrant a simple, quick text saying "you're not up for hanging out?". I am not important enough to stick around and wonder where this is going, because the answer is clearly a resounding "nowhere". It echoes off the walls built by the silence you have placed between us so many weeks ago now.

I'm done waiting for whatever it is, convincing myself that somewhere, even in the far back of your mind, is a thought of me that will ring through as if someone tapped a fingernail on crystal glass. A clear sound to ripple to the front of your consciousness and remind you I'm standing by, but i'll stand by no more.


Monday, May 16, 2016

Subuh

dirimu sedingin subuh
burung gereja menyanyikan senandung rindu

terbang setinggi yang kau mau

lari sejauh yang kau mampu
sembunyi saja sesukamu


aku mungkin tak tahu
aku mungkin tak akan mencarimu


karna aku tak perlu lagi menunggumu


Thursday, May 12, 2016

Siapa Perduli? Mungkin Aku

pagiku sendu
dipermainkan waktu
dirundung rindu
menanti temu
mendamba punggungmu

bagaimana caranya mengelabui rindu?
rindu ini terlalu pagi datang menyapaku

apa kabarmu?
bagaimana tidurmu?

sepertinya kamu pun tahu
aku hanya berpura-pura tidak merindukanmu

kau,
tulisan-tulisan indah yang sastrawan tuliskan di atas sebuah buku
sajak-sajak rindu yang dituliskan oleh penyair tersohor di negeri ku

apa kabarmu?
bagaimana rasa kopimu?

siapa perduli?
mungkin aku


-i miss our daily marathon conversations-

Saturday, May 7, 2016

Mungkin, Tak Akan Ada Aku Saat Kau Pulang Nanti

Engkau yang pergi,
mungkinkah kembali
duduk di sini
untuk kupandangi
sekali lagi
untuk terakhir kali

Aku ingin menyapamu dengan kata-kata yang dipungut jemari waktu yang ingin kekal
seperti kata Sapardi kesukaanmu "yang fana adalah waktu, kita abadi"

Haram hukumnya meminta kau tetap di sini
untuk tinggal sebentar lagi
kau adalah sabda-sabda kehilangan yang aku ukirkan di atas kertas
datang dari arah barat
saat senja tenggelam menghembuskan napas terakhirnya hari itu

kau adalah komedi yang aku tangiskan

Kau tak pernah benar-benar pergi
Kau hanya tak pernah benar-benar tinggal
itu saja.