Writing was a way of forgetting, to write is to cry in silence, or laugh, whatever suits you. Saya menulis apa yang ingin saya tulis, mungkin tentang kamu, mungkin tentang aku, mungkin tentang kita, mungkin tentang mereka, atau mungkin bukan tetang apa-apa atau siapa-siapa.
Wednesday, April 25, 2012
Thursday, April 12, 2012
Informed Consent Sebelum Masuk Kuliah Psikologi
jadi ceritanya, gue lagi ngerasa hectic banget semester ini. menurut gue, ini semester terpadet dan terfull selama gue kuliah 4 semester di sini.
dari 7 matakuliah yang gue ambil, 6 matakuliah nya adalah praktikum T.T
dengan tugas yang maha dasyat ribet. namanya aja praktikum. jadi harus buat laporan di akhir praktek dan selama proses praktek yang menurut gue aja udah mematikan.
dan ditambah gue ikut dua kepanitiaan kampus T.T
film-film di tv tentang enaknya kuliah itu kayanya bohong dan berlebihan. hahahhaha
dan menurut gue, seharusnya, sebelum gue masuk fakultas psikologi Atma Jaya ini, gue seharusnya nandatanganin informed consent yang berisikan:
"dengan ini saya setuju, mulai detik ini dan sampai 4 tahun ke depan, saya akan merelakan 3/4 dari waktu tidur saya, waktu main saya, waktu santai saya, dan waktu kumpul keluarga saya, untuk mengerjakan tugas-tugas akademis dan nonakademis yang akan saya hadapi selama 4 tahun (jika saya lulus tepat waktu)"
hahahahhahaha
seriously, psychology just drive me crazy.
sisi positifnya adalah, gue emang jadi bener-bener dituntut harus bisa segala hal.
bisa bagi waktu, waktu tidur, waktu main, waktu nugas, waktu belajar, dan waktu-waktu lainnya.
semua tugas ini bagus sih buat bekel gue kerja nanti.
bikin panduan wawancara sampe gila dan jejang kriteria penilaian (yang bakalan gue pake kalo gue di hrd), latihan observasi, bikin eksperimen, latihan konseling. analisis alat tes (yang bakalan bikin gue ngerti tentang alat tes yang mungkin akan gue pake buat kerjaan gue).
benersih kalo gue terbiasa bikin kaya gini-gini dari sekarang bakalan mempermudah kerjaan gue nanti karna ini udah sekalian latihan dan jadi udah terbiasa.
tapi tetep aja rasanya ampun ampunan ga ketulungan hecticnya.
pala tuh panas rasanya. berasep karna overload.
kalo gue bisa tuker otak sih gue udah tuker otak beli otak cadangan di pasar. karna berasa dol gitu pala gue. hahahahhaha
tapi ya mau gimana lagi ya. udah kecemplung basah juga. ya sekalian aja kuyup. hahahahaha
Tuesday, April 3, 2012
Kotak Kayu Tua
aku meletakkan rasaku dalam sebuah kotak kayu.
kotak kayu tua usang nan rapuh.
seolah olah akan hancur saat disentuh.
kotak tua yang menyimpan banyak rasa di dalamnya.
rasa yang tak pernah keluar melalui pintu.
rasa yang hanya diam dan berlalu.
mungkin hanya tinggal menunggu waktu,
sampai kotak itu berubah menjadi abu dan debu
kotak kayu tua usang nan rapuh.
seolah olah akan hancur saat disentuh.
kotak tua yang menyimpan banyak rasa di dalamnya.
rasa yang tak pernah keluar melalui pintu.
rasa yang hanya diam dan berlalu.
mungkin hanya tinggal menunggu waktu,
sampai kotak itu berubah menjadi abu dan debu
Subscribe to:
Posts (Atom)