kadang aku merasa sudah jauh melangkah, tapi saat aku menoleh ternyata aku bahkan baru melangkah satu langkah. terkadang aku berpikir itu lebih baik dari pada tidak sama sekali, tapi sampai kapan aku akan sampai diujung terowongan ini jika aku hanya melangkah selangkah demi selangkah. sedangkan ujungnya masih sangat jauh terlihat. cahaya di ujung terowongan hanya terlihat seperti titik yang terkadang menjadi pudar saat mataku lelah terjaga. sementara sebagian dari diriku sendiri bergulat untuk terus melangkah maju tapi sebagian diriku yang lain merasa lelah untuk terus melangkah. karna langkah yang aku buat seperti tidak terlihat dan tidak memberikan perbedaan. banyak orang bilang langkah kecil bisa membawa perbedaan, satu demi satu tapi pasti. tapi dalam kasusku, langkahku seperti tidak membawa perbedaan atau perubahan. aku melangkah satu demi satu tapi diriku sendiri tidak yakin apakah langkah yang aku ambil benar atau salah. apakah aku akan sampai diujung terowongan melalui jalan yang benar atau cukup membobol dinding terowongannya saja agar bisa keluar. aku lelah terus terbentur dan terjatuh. aku lelah terus berlari tapi tak menemukan ujungnya.
saat takdir sudah begitu berbaik hati kepada kita, selalu aja ada sebuah sumur ke mana semua impian bisa terjatuh (Khalil, The Witch of Portobelo)
ini terjadi padaku, saat aku pikir aku telah melangkah jauh ternyata tidak. dan kadang kenyataan menghentikan langkahku. saat takdir sudah begitu baik memberikan aku kesempatan untuk melangkah selalu saja ada sumur yang membuatku terjatuh kedalamnya dan menghentikan langkahku. terkadang berhenti untuk waktu yang cukup lama. karna bukan hal yang mudah untuk memulai kembali saat kamu telah terjatuh untuk kesekian kali.
ini terjadi padaku, saat aku pikir aku telah melangkah jauh ternyata tidak. dan kadang kenyataan menghentikan langkahku. saat takdir sudah begitu baik memberikan aku kesempatan untuk melangkah selalu saja ada sumur yang membuatku terjatuh kedalamnya dan menghentikan langkahku. terkadang berhenti untuk waktu yang cukup lama. karna bukan hal yang mudah untuk memulai kembali saat kamu telah terjatuh untuk kesekian kali.
orang di luar sana mungkin menganggap aku baik-baik saja di dalam sini. walaupun pada kenyataannya aku tidak. mereka menganggap begitu karna aku memang berusaha agar terlihat baik-baik saja. karna aku hampir selalu diam di dalam terowongan dan tidak berkata-kata jika tidak terdesak atau tidak diperlukan. aku akan selalu diam selama aku masih bisa bertahan dan menahan diriku untuk tetap diam. karna dengan diam mereka akan tahu kalau aku baik-baik saja. karna aku harus terlihat baik-baik saja agar semua berjalan tetap pada relnya.
aku mempunyai senter ditanganku. yang sampai saat ini selalu setia menemaniku. tapi aku tidak tahu sampai kapan senter itu akan mampu bertahan. pikiranku berkecamuk, apakah senter itu akan terus menemaniku sampai tujuanku atau tidak. bagaimana kalau ia mati ditengah jalan sebelum aku sampai ke tujuanku. kehabisan batrai atau lampunya putus. bagaimana kalau ia lelah menyinari jalanku. bagaimana kalau senter itu terjatuh dan rusak saat aku berlari. hal-hal itu tidak bisa berhenti menghantui pikiranku.
aku mempunyai senter ditanganku. yang sampai saat ini selalu setia menemaniku. tapi aku tidak tahu sampai kapan senter itu akan mampu bertahan. pikiranku berkecamuk, apakah senter itu akan terus menemaniku sampai tujuanku atau tidak. bagaimana kalau ia mati ditengah jalan sebelum aku sampai ke tujuanku. kehabisan batrai atau lampunya putus. bagaimana kalau ia lelah menyinari jalanku. bagaimana kalau senter itu terjatuh dan rusak saat aku berlari. hal-hal itu tidak bisa berhenti menghantui pikiranku.
otakku penuh. akan seperti apa kehidupan di luar terowongan ini saat aku keluar. apakah aku akan menyukainya atau tidak. atau mungkin aku akan lebih suka berada di dalam sini. berapa lama lagi senter ini akan bertahan, kapan aku akan keluar, bagaimana aku bisa keluar, dan blablablablabla.
mereka seperti bergumam dikepalaku tanpa henti seperti nyanyian kaset kusut. ingin aku benturkan rasanya kepala ini ke dinding terowongan agar mereka berhenti bernyanyi.
saat itulah senter itu berkata padaku :
Kan batreku bukan abc atau alkaline. Tp belief. Keyakinan kamu sendiri. Selama kamu masih yakin sama dirimu aku akan terus menyala. Tp kalau kamu udah tidak yakin biarkan aku yang meyakinkanmu supaya aku akan tetep menyala untukmu"
Kan batreku bukan abc atau alkaline. Tp belief. Keyakinan kamu sendiri. Selama kamu masih yakin sama dirimu aku akan terus menyala. Tp kalau kamu udah tidak yakin biarkan aku yang meyakinkanmu supaya aku akan tetep menyala untukmu"